Batanghari - Di Kabupaten Batanghari, setiap tahun tepat akhir bulan Desember, banyak tempat yang panen buah durian. Seperti di Muara Tembesi, Mersam, Desa Aro dan Sungai Baung Muara Bulian, Desa Selat, Desa Pulau Betung dan Desa Ture Kecamatan Pemayung.

Daerah-daerah tersebut, menampilkan ciri khas dan rasa durian yang berbeda. Baik dari warna kulit, maupun rasa daging di dalamnya. Ada yang tebal, manis disertai sedikit rasa pahit. Daging buahnya juga ada yang berwarna putih maupun menyerupai tembaga.

Namun di Desa Ture, ada jenis buah duren, yang rasa buahnya seperti rasa susu bubuk. Buahnya tebal, bijinya kecil, namun ketika dicicipi, rasa khas buahnya luar biasa. Saya yang merasakan durian tersebut dan memberi nama, Durian Susu Khas Ture Seberang, yang disetujui pemilik kebun dan warga.

Penulis, dalam menyelusuri lokasi Desa Ture Seberang ini, membutuhkan waktu 10 menit menaiki ketek (perahu penyeberangan dengan mesin tempel-red) dan membayar perkepala Rp. 5 ribu.

Pas sampai di seberang, aroma semerbak buah durian kental terasa di hidung. 

Saya yang di dampingi Tokoh Pemuda Desa Ture M. Rozen, memasuki lokasi kebun durian yang teduh dan banyak batang durian berdiameter 1 meter lebih. Kiri kanan jalan kebun, saya melihat banyak durian jatuh yang belum dipungut. Serta di sela-sela batang durian, berdiri beberapa pondok untuk berteduh penjaga kebun sekaligus tempat mengumpul buah durian, yang bernama Pondok Durian.

Menurut salah seorang warga yang merupakan keturunan langsung dari pemilik dan pemrakarsa kebun durian tersebut, yakni Cik Dori, lahan kebun durian ini adalah milik dari kakek datuknya yang bernama H. Madjid (Alm).

" Kakek datuk kami H. Madjid (Alm) yang menanam batang durian ini di atas lahan ratusan hektar. Kami lah anak cucu dan cicit yang menjaga dan merawat kebun" kata Cik Dori.

Menurutnya, banyak batang durian yang sudah berumur lebih 100 tahun, namun masih kokoh batangnya. Ada juga yang kena penyakit, menjadi kering daunnya, dan roboh, namun kayunya dijadikan balok.

" Diameter batang yang umurnya sudah tua, diameternya 1 meter lebih." sambung Cik Dori.

Kebun durian ini, hanya panen setahun sekali, yakni di setiap akhir bulan Desember. Masa panen sampai buah ujung, sampai 40 hari.

" Jadi, selama 40 hari tersebut, kami keluarga maupun pembeli yang datang, hilir mudik mengangkat duren menyeberang ke Desa Ture untuk dikumpulkan.

Ketika ditanyakan, berapa harga yang dipatok kepada pembeli sekalian pengepul yang datang ke kebun,Cik Dori mengatakan secara polos.

" Harga di kebun ini berkisar antara 9 sampai 10 ribu perbuah. Itu harga buah standar yang ukurannya sama dengan ukuran buah kelapa. Setelah itu pembeli membawa sendiri buah yang dibeli, kadangkala jumlahnya sampai ratusan, ke penyeberangan menuju Desa Ture darat. Di sana nanti dikumpulkan dan dipisah-pisah sesuai ukuran, kemudian di bawa ke Kota Jambi maupun Kota Muara Bulian ataupun tempat lainnya." terangnya.

Oleh karena itulah, apabila sudah dijual di daerah lain, seperti Kota Jambi, di samping kuliatas rasa buah yang legit dan manis, ongkos pendistribusian mulai dari kebun sampai ke kota, membuat harga durian tersebut menjadi mahal, mencapai Rp. 50 ribu perbuah.

" Memang. Di samping mahalnya kualitas rasa, biaya pendistribusian, mendongkrak mahalnya durian di pasaran. Namun, banyak masyarakat yang membeli karena soal rasa dan selera yang terjamin " papar Cik Dori berpromosi.

Sementara itu, M. Rozen, selaku tokoh pemuda, mengakui bahwa kualitas dan rasa buah durian Desa Ture Seberang, sudah menjadi andalan di Kabupaten Batanghari.

" Rasa buah durian ini, legit dan rasanya ketika dicicip, seperti susu. Ada yang warnanya putih, agak kekuningan, namun tebal dagingnya. Durian ini sudah menjadi kebanggaan bagi kami warga Desa Ture kecamatan Pemayung" ujar Rozen.

Tak terasa, penelusuran buah durian legendaris ini, yang disertai hujan lebat dan petir, berakhir sampai memasuki waktu Maghrib. Rasa lelah, terbayar sudah dengan keceriaan, walaupun baju basah, sepatu kena lumpur. Apalagi penulis mendapat oleh-oleh buah durian yang jumlahnya puluhan untuk dibawa pulang untuk keluarga.

Penelusuran ini, mendapatkan bahan, darimana dan dimana tempat salah satu penghasil buah durian terbesar di Batanghari. Durian Ture, memang lezat. (Fri)