JAMBI - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo beserta pemerintah sudah berkalkulasi dan mengantisipasi dalam membuat kebijakan termasuk kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak.

Diketahui bahwa saat ini 70% lebih subsidi BBM tidak tepat sasaran.

"Terkait adanya kenaikan harga BBM subsidi kami saat ini telah menerapkan pencatatan nomor polisi (nopol) disetiap pengisian BBM jenis subsidi, agar dalam penyalurannya bbm bersubsidi juga dapat tepat sasaran," sebut Yudi yang merupakan salah datu pengelola SPBU di Kota Jambi saat ditemui, sabtu (17/9/2022).

Pemerintah Indonesia berupaya mengantisipasi dampak dan krisis global. Pemerintah pun tengah berupaya untuk memperbaiki arah subsidi sehingga semakin tepat sasaran

Ia berharap kepada masyarakat agar jangan nakal dan taati peraturan dan kebijakan yang telah ditentukan, agar bersama-sama bbm yang telah diluncurkan oleh pertamina tepat sasaran, tidak ada lagi seperti kejadian sebelumnya, ada sebagian oknum yang menimbun bbm subsidi untuk kepentingan pribadi, dikarenakan itu menyebabkan kelangkahan BBM.

"Saya juga mengajak kepada seluruh masyarakat Jambi, mari kita bersama-sama mentaati kebijakan pemerintah tersebut, serta menghimbau kepada masyarakat menengah ke atas untuk sadar mengisi bbm kendaraannya, jangan menggunakan jenis BBM bersubsidi, agar kebijakan pemerintah ini bisa di nikmati masyarakat menengah kebawah," pungkasnya.