Sarolangun Halo Jambi-Sangat lah miris. Dana PIP SMP 14 sarolangun yang berlokasi di Kecamatan Batang asai. Diduga 50 siswa penerima Dana program Indonesia Pintar (PIP) di sunat Oknum kepsek. Karna di jadikan sebagai uang pelicin oknum pegawai dinas pendidikan kab Sarolangun.24 Juni 2024.

Bantuan Program Indonesia Pintar ( PIP ) di sekolah menengah pertama ( SMP ) 14 Sarolangun ada pungutan sebesar Rp 50.000. persistwa untuk tahun 2024. Hal tersebut sampaikan oleh salah satu wali murid berinisial (A ) Pada tahun 2024 anak yang telah menerima bantuan dari pemerintah melalui program Indonesia pintar.( PIP ) Seharusnya kami menerima bantuan dari PIP sebanyak Rp 375.000. dalam satu kali penerimaan tenyata Uang yg kami terima Rp 375.000 langsung di potong kepsek Rp 50.000. Untuk Uang pelicin, kemudian di potong lagi oleh Kepsek sebesar Rp 70.000 untuk uang perpisahan untuk pembelian selendang jadi total potongan dari kepsek sebesar Rp.120000 Jadi sisa yang anak kami terima hanya Rp 235000."Kata si A

Lanjut si A "Ini bukan kali pertama saja di potong. Setiap ada bantuan PIP pasti ada pemotongan. "Saya pun di minta untuk memimpin rapat. Pada saat di adakan pertemuan wali murid pada tanggal 17 mei 2024, kepsek menyampaikan" bahwa dana PIP ini tidak ada yang namanya pemotongan dan dalam pengurusan ini bukanya mudah Karna saya sampai dua hari mengurusnya Kalau di kasih Rp 20.000. tidak cukup. Sementara orang Diknas tidak mau mengurus kalau tidak ada uang pelicin dalam transaksi kepsek di waktu rapat" tambah si A

Kami sebagai wali murid belum tau berapa sebenarnya anak kami harus menerima uang PIP tersebut."Tutup si A.

Ketika di Komfirmasi melalui Waathap Kepala sekolah SMP 14 Sarolangun Berinisial (Y)"Menjelaskan Bahwa dana PIP yang kami serahkan pada siswa penerima ini sudah sesuai dengan prosedurnya Dan sudah sesuai dengan jumlah anak yang tertera di buku rekening masing-masing, Sedikit pun tidak ada saya melakukan pemotongan"kata kepsek

Memang benar saat itu saya mengumpulkan wali murid Dan saya adakan rapat, Setelah itu saya keluar ruangan, Kemudian rapat saya serahkan pada salah seorang wali murid. Sebagai pemandunya Saya tidak ikut lagi dalam rapat tersebut."Jelas kepsek.

Kepsek menambahkan "Kalau dengan orang dinas itu juga tidak ada saya sebut uang PELICIN. Kalau toh memang ada itu hanya urusan pribadi saya dengan Dinas Itu hanyalah balas Budi."tutup Kepsek SMP 14.

Salah satu tokoh pendidikan sekali Gus beliau juga seorang tokoh aktif yang kebetulan juga beliau menjabat sebagai ketua lembaga swadaya masyarakat tameng perjuangan rakyat anti korupsi DPD kabupaten Sarolangun sebut saja ( wo Rozi. )

Ketika kami menghubungi di ruang kantornya jln lintas Sumatra km4. RT 14 Desa Bernai kecamatan Sarolangun Beliau sangat merasa sedih melihat carut marut nya pendidikan di kabupaten Sarolangun ini.Jangan kita hanya membenah bangunan saja, manusianya yang harus Kita benahi, Revolusi mental Yang harus kita perbaiki Akhlaknya, jangan hanya bisa bicara saja. Apa salahnya kalau kita turun kelapangan, jangan berada di ruang AC saja. Kita lihat keluhan di bawah."Kata WO Rozi.

"Kami dari LSM Tamperak mengharap pada bapak PJ bupati Sarolangun Tindak tegas saja kalau ada pegawai yang melanggar aturan ini jangan tutup mata"tutur WO rozi Kami juga siap memberi laporan pada bapak, apapun kami di lapangan Dan sekali lagi kami mengharap. Kedepanya Sarolangun ini lebih baik lagi."Tutup WO Rozi dengan nada Geram"(Redaksi).