Edukasi Dan Deteksi Dini Hiperkolesterolemia Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi 2023

Jambi-Dosen Jurusan Teknologi Laboratorium Dosen Jurusan Teknologi Laboratorium Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi mengadakan  pengabdian kepada masyarakat dalam progam kemitraan kepada masyarakat (PKM).

Kegiatan diadakan sebanyak empat kali, di wilayah kerja Puskesmas Penyengat Olak kabupaten Muaro Jambi oleh dua orang dosen, yaitu Eka Fitriana dan Wuni Sri Lestari, dan melibatkan juga mahasiswa.

Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah terselenggaranya edukasi dan  deteksi dini hiperkolesterolemia pada masyarakat wilayah kerja Puskesmas Penyengat Olak kabupaten Muaro Jambi ,Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah edukasi berupa penyuluhan dan deteksi dini kolesterol dengan melakukan pemeriksaan kadar kolesterol pada masyarakat desa wilayah kerja  Puskesmas Puskesmas Penyengat Olak kabupaten Muaro Jambi yang Kegiatan ini diikuti 75 warga masyarakat.

Hiperkolesterolemia adalah kondisi tingginya kadar kolesterol di dalam darah seseorang Diketahui, kolesterol tinggi bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyempitan arteri atau aterosklerosis, penggumpalan darah di bagian-bagian tubuh tertentu, stroke ringan, stroke, sampai serangan jantung.

Rasa sakit di dada bagian depan atau pada lengan (angina) ketika seseorang mengalami stres atau sedang melakukan kegiatan fisik yang berat juga dapat disebabkan karena kolesterol yang tinggi.

Kolesterol tinggi juga meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit jantung koroner. Jika tidak mengubah pola makan dan tidak berhenti merokok, pengidap kolesterol tinggi akan lebih berisiko terkena stroke atau penyakit jantung. 

Kolesterol tinggi merupakan kondisi dimana kadar kolesterol total >200 mg/dL atau lebih. Persentase kolesterol tinggi yang tercatat di Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM dan Puskesmas yang sudah menggunakan sistem informasi surveilans PTM menurut jenis kelamin, pada laki-laki sebesar 48 persen sedangkan pada perempuan 54.3 % . 

Kegiatan dilaksanakan dengan peserta kegiatan paling banyak berusia <60 tahun (63,4%) dan berjenis kelamin perempuan (84%). Dalam kegiatan ini peserta kegiatan diminta untuk mengisi pretest, kemudian dilakukan edukasi berupa penyuluhan dan setelahnya dilakukan posttest. Setelah pre-test dan post-test dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan pengetahuan maasyarakat tentang hiperkolesterolemia. 

Deteksi dini hiperkolesterolemia dilakukan dengan pemeriksaan kolesterol pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Penyengat Olak kabupaten Muaro Jambi. Hasil pemeriksaan kolesterol didapatkan kadar kolesterol normal 68% dan tidak normal 32%. 

Secara umum, penyebab hiperkolesterolemia adalah faktor genetik dan pola hidup. Diet tinggi kolesterol adalah kuning telur, sea food, otak, daging merah dan organ dalam hewan. Pola hidup merokok, minum alkohol dan kurang aktivitas fisik adalah pola hidup yang meningkatkan kolesterol darah. Kadarnya yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan pengerasan pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan hipertensi. Kolesterol dapat menyumbat pada pembuluh darah jantung sehingga menyebabkan penyakit jantung coroner dan dapat menyebabkan meninggal dunia mendadak. Sumbatan kolesterol pada pembuluh darah otak dapat menyebabkan terjadinya stroke.