Halojambinews : Sosoknya, style, dengan tampilan rambut ala Bob Marley. Di lehernya bergantung bermacam kalung antik, yang salah satunya kerajinan SAD Jambi. Belum lagi gelang tasbih di pergelangan tangan, semakin menambah gaya. Pelukis yang tak pernah tinggal sholat 5 waktu ini, namanya Baem Ibrahim (55), asal Jakarta, berdarah Minang Kabau dan Melayu Riau.

Siapa sangka, sering melihat kalender Sungai Batanghari di waktu kecil, akhirnya menginjakkan kakinya di Bumi Batang Hari. Pertama kali datang, awal 2023 lalu, tak terasa air matanya menetes haru. Kenapa? Jawabannya, Allah sudah menuntun dirinya ke tanah Bumi Serentak Bak Regam ini.

" Ya. Tak disangka, saya sampai di sini. Alhamdulilah. Saya menangis. Dari kecil saya ingin kemari ," kata Baem, kepada Halojambinews, Selasa (21/11/2023) di Layri Cafe Taman Tapa Malenggang. Putra kedua lima bersaudara anak dari Abdul Munir Rajo Beganti dan Ema ini, takjub dengan keindahan Kabupaten Batang Hari.

" Alamnya indah. Banyak Mesjid nan cantik baik aristek kuno maupun moderen berjejer sepanjang jalan. Apalagi, ketika melihat tongkang batubara yang melintas di Sungai Batanghari, salah satu sungai terpanjang di Indonesia. Wuiiih, luar biasa. I love Batang Hari ," tutur pelukis aliran Impresionis ini.

Di samping itu, Baem, yang pernah pameran di manca negara, seperti Malaysia, Singapura serta Brunei ini, kagum akan peningkatan siginifikan pembangunan di Kabupaten Batang Hari sekarang.

" Pembangunan infrastruktur, merata. Belum lagi pembangunan di bidang lain. Semua merata. Memang betul, di tangan Fadhil dan Bakhtiar, saya pendatang aja mengakui pembangunan yang dilaksanakan mereka. Memang, Batang Hari Tangguh ," ucapnya lagi.

Baem Ibrahim, kemampuan melukisnya secara alami sejak kecil. Sering melukis di tembok-tembok pagar serta memenangkan berbagai lomba lukis. Di berbagai sanggar, termasuk Desa Seni TMII dan Pasar Seni Ancol, Jakarta, berbagai lukisan karya, laris manis. Dibeli oleh kolektor maupun pejabat tinggi seperti Anis Matta maupun Hasto. Dan juga wisatawan bule yang datang ke ibukota negara tersebut. Walaupun gayanya urakan, rambut ala gimbal, namun urusan ibadah, nomor satu.

" Apapun bentuk kegiatan, jabatan, maupun profesi, jangan sesekali tinggalkan sholat 5 waktu. Itu wajib. Berkarya di dunia, berjaya di akhirat ," pungkas pengagum Van Gogh dan Affandi ini. (Fri)