Makam Keramat Togot Alias Depati Bujang Kondisinya Memiriskan

 

Halojambinews : Makam Keramat Togot alias Depati Bujang, yang merupakan Tengganai di Balai Paseban Mulako Kecik di Dusun Tuo ( sekarang masuk areal Desa Aur Gading-Red) kondisinya, sangatlah memiriskan.

 

Makam keramat yang disebut juga dengan Kuburan Mining Dusun Tuo tersebut, berada dalam sebuah areal hutan di pinggiran Batang Tembesi tersebut, terletak begitu saja tanpa ada perawatan sama sekali.

 

Padahal, Togot adalah merupakan keturunan terakhir dari Raja Koto Buayo yang merupakan pemimpin dari Loak Dusun 24 Muko-Muko yang merupakan cikal bakal dari Kecamatan Batin XXIV.

 

Ketika Halojambinews menyelusuri keberadaan makam tersebut, yang tampak hanya sebuah makam dengan nisan dari batang Sungkai yang sudah membatu berdampingan dengan makam istrinya.

 

Di sekitar areal makam yang banyak ditumbuhi pohon-pohon besar dan batang salak tersebut, di duga juga menjadi areal makam bagi keluarga Togot termasuk makam Ayahandanya Kedemang Penepat.

 

Sementara itu makam lainnya, sudah banyak tertimbun dengan dedaunan sehingga tidak tampak lagi nisannya. Pengamat Sejarah Kecamatan Batin XXIV, Muhamad Hipzi, sekaligus penulis buku " Mengupas Sejarah Jambi Dan Fakta Sejarah Batin XXIV ", kepada Halojambinews, mengatakan, diharapkan sekali perhatian dari Pemkab Batang Hari maupun Provinsi Jambi agar dapat memugar Makam Keramat Togot maupun makam lainnya di sekitar areal ini.

 

" Saya selaku pemerhati sejarah Batin XXIV, sangat mengharapkan perhatian yang besar dari Pemkab Batang Hari maupun Pemrov Jambi, agar dapat memugar areal makam ini. Ingat, di sini dimakamkan para Tengganai yang tak bisa dilepaskan begitu saja dari Sejarah Kerajaan Jambi" kata Muhammad Hipzi. Togot yang merupakan anak dari Kedemang Penepat, mempunyai saudara yaitu Putri Ayu dan Lembak.

 

Kedemang Penepat yang mempunyai saudara Komar adalah merupakan anak dari Raja Koto Buayo Ke-III, Datuk Berban Ugo. Karena satu-satunya anak yang berada di Dusun Tuo Mulako Kecik, setelah Kedemang Penepat meninggal dunia, maka diangkatlah Togot menjadi Tengganai di Balai Paseban Mulako Kecik Dusun Tuo, walaupun umurnya pada saat itu berumur 4 tahun.

 

Yang melaksanakan tugas sebagai Tengganai pada waktu itu adalah Alam Semat Panjang Jurai atau Pandai Belati. Setiap keputusan, maka diserahkanlah kepada Togot sebagai Tengganai. Togot yang merupakan Tengganai yang berkedudukan di Balai Paseban Mulako Kecik di Dusun Tuo memimpin Loak 24 Muko-Muko dengan batas wilayahnya sebagai berikut. Bagian Hulu Batang Tembesi yaitu Dusun Pengindaran. Bagian Hulu Sungai Batang Hari yaitu Dusun Rambutan Masam. Dan bagian Hilir Sungai Batang Hari yaitu Dusun Dembat.

 

Tengganai pada zaman penjajahan Belanda, diganti namanya menjadi Penyerah atau Pesirah Kepala Marga Batin 24 Durian Luncuk yang merupakan awal Kecamatan Batin XXIV. Sejak itu pula Marga Batin XXIV terpecah menjadi 5 Pasirah, Yaitu, 1. Pasirah Kepala Marga Batin XXIV Durian Luncuk atau Pasirah Batin 4 Likur. 2. Pasirah Kepala Marga Batin V Koto Buayo, Mato Goal dan Karmio. 3. Pasirah Kepala Marga Batin VI Mandiangin. 4. Pasurah Kepala Marga Simapang III Pauh. 5. Pasurah Kepala Marga Muaro Sebo Tengah di Muara Tembesi.(Fri)