Oleh: Ahmad Ihsan, Efni Anita, Fathurrahman

ABSTRACT

This study was conducted to determine and analyze how village financial management and the effectiveness of village development programs on the quality of human resources. This study used a qualitative approach. The data sources used are primary and secondary data sources. While the technique of interview observation and documentation. The results showed that the village financial management in the village of sekakti has just gone well and the process of managing village funds is in accordance with the stages that have been determined and mutually agreed upon, and these village funds are focused on village development such as physical development such as asphalt roads, office renovations, madrasas. , kindergarten and others. The village community strongly agrees with the existence of village funds because village funds are very important to help the development of new sekakti villages and village funds are useful in village development so that they can become a better village and the community can feel the benefits of the development.

Keywords: financial management, effectiveness of development programs and human resources

1. PENDAHULUAN

Indonesia sebagai negara yang terletak pada garis khatulistiwa, termasuk pada negara tropis yang memiliki dua iklim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Kondisi ini merupakan salah satu keuntungan dan juga kelebihan yang dimiliki oleh negara Indonesia, dimana tanah sebagai media tumbuhnya suatu tanaman akan sangat mudah untuk bisa tumbuh dilahan mana pun yang ada pada area tropis. Mudahnya semua tanaman untuk sangat tumbuh ditanah ini akan menjadi suatu pilihan bagi para petani ataupun pengusaha untuk menginvestasikan modalnya dibidang agrobisnis .

Provinsi Jambi merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang berpotensi untuk usahatani sayur. Adapun jenis-jenis sayur yang dibudidaya oleh petani di Provinsi Jambi dapat dilihat pada.

Data jenis tanaman sayur di Provinsi Jambi Tahun 2020. Bawang Daun ( Luasa lahan 466 dan total produksi 37.871 ), Bawang Merah ( Luas lahan 1.751 dan total produksi 119.766 ), Bawang putih ( Luas lahan 137 dan total produksi 4.712 ), Bayam ( Luas lahan 1.335 dan total produksi 28.611 ), Buncis ( Luas lahan 392 dan total produksi 52.668 ), Cabai besar ( Luas lahan 4.375 dan total produksi 471.331 ), Cabai rawit ( Luas lahan 1.580 dan total produksi 135.880 ), Jamur ( Luas lahan 1.749 dan total produksi 27.757 ), Kacang Panjang ( Luas lahan 1.674 total produksi 82.083 ), Kangkung ( Luas lahan 1.564 total produksi 41.672 ), Kembang kol ( Luas lahan 181 total produksi 16.067 ), Kentang ( Luas lahan 3.785 total produksi 692.596 ), Ketimun ( Luas lahan 1.085 total produksi 62.680 ), Kubis ( Luas lahan 1.768 total produksi 416.148 ), Labu siam ( Luas lahan 117 total produksi 77.539 ), Lobak ( Luas lahan 45 total produksi 3.804 ), petai/sawi ( Luas lahan 702 total produksi 73.594 ), Terung ( Luas lahan 1.261 total produksi 119.699 ), Tomat ( Laus lahan 869 total produksi 196.520 ), Wortel ( Luas lahan 328 total produksi 63.312 ).

Menunjukkan bahwa ada 20 jenis sayur yang dibudidaya oleh petani di Provinsi Jambi. Dari 20 jenis sayur tersbesut, maka rata-rata luas lahan sayur pada tahun 2020 adalah 1.258 ha dengan rata-rata produksi 136.216 ton.

Ragam jenis sayur-sayuran yang ada di Indonesia, yaitu: (1) Sayuran bunga (kembang kol), (2) Sayuran buah (tomat, terung, ketimun, labu siam, cabai besar, cabai rawit), (3) Sayuran polong (kacang merah, kacang panjang dan buncis), (4) Sayuran daun (kubis, sawi, kangkung, bayamh) , (5) Sayuran umbi (kentang, wortel dan lobak), (6) Sayuran umbi lapis (bawang merah, bawang putih dan bawang daun) dan (7) Sayuran umbi lapis (jamur) (Badan Pusat Statistik Indonesia (2021). Kota Jambi juga memiliki beraneka ragam usahatani sayur. seperti yang terlihat pada.

Jenis-jenis sayuran di Kota Jambi, Bawang Merah ( Luas lahan 1 total produksi 80), Bayam ( Luas lahan 216 total produksi 1.678 ), Cabai Besar ( Luas lahan 22 total produksi 508 ), Cabai rawit ( Luas lahan 7 total produksi 209 ), Kacang Panjang ( Luas lahan 53 total produksi 629 ), Kangkung ( Luas lahan 224 total produksi 2.304 ), Mentimun ( Luas lahan 51 total produksi 825 ), Terung ( Luas lahan 26 total produksi 317 ),

Menunjukkan bahwa ada 8 jenis sayur yang ditanam oleh petani di Kota Jambi, dengan luas 600 hektar dan produksi keseluruhan 6.617 kuintal. Untuk tanaman sayuran daun yang tertinggi adalah kangkung 51 hektar dengan produksi kankung 2.308 kuintal dan tanaman sayuran daun yang kedua adalah bayam 216 hektar dengan produksi bayam 1.678 kuintal. Sementara untuk tanaman sayuran tanaman sayuran polong yang paling tinggi adalah jenis sayuran kacang panjang dengan luas 53 hektar dan produksi kacang panjang 692 kuintal.

2. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data primer dan data sekunder.Data primer adalah data yang dikumpulkan atau disimpulkan oleh peneliti atau orang langsung di lapangan. Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden melalui kuisioner, pengukuran kelompok atau data dari wawancara informan seperti yang telah dijelaskan di atas, penelitian disini menggunakan data primer, dimana peneliti harus turun langsung ke lapangan untuk melakukan wawancara tatap muka ke mendengar dari Petani Sayur-mayur Kelurahan Olak Kemang, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan, buku, laporan pemerintah, buku, dll. Data yang diambil dari data sekunder tidak perlu diolah kembali .

Oleh karena penelitian ini besifat kualitatif, maka untuk mendapakan sumber data primer, peneliti menggunakan tiga pendekatan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.Dan sumber data sekunder yang digunakan dari studi pustaka, seperti buku, karya ilmiah, hasil penelitian, artikel, dan data online yang masih memiliki hubungan dengan masalah yang dibahas. Adapun metode wawancara yang digunakan yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur, dengan informan primer yang diwawancarai adalah para Petani Sayur-mayur Kelurahan Olak Kemang, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode Miles dan Huberman yaitu dengan mereduksi data yang sudah terkumpul, kemudian menyajikan data dan yang terakhir adalah menarik kesimpulan.

1. Observasi

Observasi ialah metode yang menuntut pengamatan yang dilakukan oleh penulis secara langsung kepada objek penelitian. Pengertian metode ini ialah penelitian yang dilakukan dengan cara mengamati diiring dengan pencatatan keadaan atau pun karakter dari objek penelitian . Observasi yang dilakukan oleh penulis untuk penelitian ini ialah dengan langsung mengamati aktivitas para petani di kelurahan olak kemang, kecamatan danau teluk.

2. Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan langsung dari seorang pewawancara kepada seorang responden dan merekam jawaban responden tersebut. Wawancara dilakukan peneliti melalui sesi tanya jawab antara peneliti dan subjek penelitian untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan mengenai 'Analisis Risiko dan Pendapatan petani sayurmayur di Kelurahan Olak Kemang Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi.

3. Dokumentasi

Merupakan catatan penting peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi tersebut isa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Risiko yang terjadi pada petani sayur-mayur di kelurahan Olak Kemang Kecamatan Danau Teluk

   1. Risiko Produksi

Risiko yang sering ditandai dengan varibilitas hasil produksi yang tinggi atau risiko yang tinggi. Tidak seperti usaha lain petani tidak dapat menentukan jumlah pasti output yang dapat dihasilkan dalam satu kali proses produksi pada saat awal perencanaan. Faktor seperti hama, cuaca, penyakit akan dapat menghalangi maksimalnya produksi pertanian yang mungkin menyebabkan penurunan jumlah produksi pertanian yang mungkin menyebabkan penurunan jumlah produksi bahkan kerugian produksi. Hasil produksi yang senantiasa berubah-ubah dalam pertanian disebabkan karena kejadian yang tidak terkontrol. Biasanya disebabkan oleh kondisi alam yang ekstrem seperti curah hujan, iklim, cuaca, serangan hama. Produksi juga harus memperhatikan teknologi tepat guna untuk memaksimalkan keuntungan dari hasil produksi.

   2. Risiko Harga

Risiko harga pertanian cenderung berubah-ubah dan tidak memiliki kestabilan serta tidak adanya kepastian. Volatilitas harga berasal dari pengaruh pasar baik pasar endogen maupun eksogen. perubahan yang terjadi di pasar akan dipengaruhi oleh kondisi permintaan ataupun penawaran. Jika jumlah barang yang ditawarkan banyak jumlahnya, maka secara otomatis harga menjadi anjlok atau rendah. Perubahan harga yang dihadapi oleh pelaku pertanian akan mempengaruhi minat dan kesediaan mereka untuk memproduksi suatu jenis komoditi. Risiko ini muncul ketika proses produksi sudah berjalan.

3. Risiko Keuangan

 Petani harus melakukan kegiatannya dengan modal sendiri dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan sebuah proses produksi, dan petani harus mengantisipasi semua biaya dan kemungkinan risiko yang terjadi sebelum usahanya menghasilkan dan bisa dipasarkan. Hal ini menyebabkan potensi permasalahan kondisi keuangan yang diperburuk dengan kurangnya akses petani ke layanan kredit, layanan asuransi dan tingginya biaya pinjaman. Selain itu, proses yang bebelit-belit dan dipersulit dalam melakukan pinjaman modal dan dapat diklasifikasikan sebagai risiko Keuangan.

4. Risiko Personal

Manusia atau orang, risiko ini disebabkan oleh tingkah laku manusia dalam melakukan proses produksi. Sumberdaya manusia perlu diperhatikan untuk menghasilkan output yang optimal. Moral manusia dapat menimbulkan kerugian seperti adanya kelalian sehingga terjadinya kebakaran, pencurian dan rusaknya fasilitas produksi.

3.2 Cara Meminimalisir Risiko yang terjadi pada petani sayur-mayur di Kelurahan Olak Kemang Kecamatan Danau Teluk

1. Aspek Produksi

Berdasarkan dengan bisnis yang terjadi sering ditandai dengan variabilitas tinggi atau risiko tinggi dalam hasil produksi. Berbeda dengan pertanian lain, pada awal perencanaan petani tidak dapat menentukan dengan tepat berapa banyak produksi yang akan dihasilkan oleh suatu proses produksi. Faktor-faktor tersebut dapat menghambat produksi pertanian yang maksimal, yang menyebabkan hasil yang lebih rendah atau bahkan terjadinya gagal produksi. Ketidakpastian yang terjadi bidang pertanian disebabkan oleh kejadian-kejadian yang tidak terkendali.

2. Aspek Harga

Harga output dan input merupakan sumber penting dari risiko pasar di bidang pertanian. Harga pertanian cenderung berubah-ubah dan tidak memiliki kestabilan harga.

3. Aspek Keuangan

Modal yang dimiliki para petani dapat digunakan dengan optimal untuk menghasilkan output. Pinjaman modal yang banyak dilakukan petani memberikan manfaat seimbang berupa laba pengelola dan pemilik modal.

4. Aspek Personal/Manusia

Petani harus memiliki etos kerja yang bagus dan tekun dalam menuai, menanam, memelihara dan sampai produksi, sehingga hasil panen tidak memiliki kerugian yang signifikan. Pengalaman juga berperan dalam meningkatkan hasil dan merawat tanaman agar menghasilkan produksi yang berkualitas dan hasil produksi yang banyak.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti para Petani Sayur-mayur Kelurahan Olak Kemang, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi, dapat disimpulkan beberapa hasil yang sesuai dengan rumusan pertanyaan berikut ini:

Risiko yang terjadi pada petani sayur-mayur di Kelurahan Olak Kemang Kec, Danau teluk yaitu risiko produksi yang menunjukkan bahwa petani tidak pernah secara pasti mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan hanya memperkirakan saja biayanya. Berarti Petani tidak memiliki risiko produksi yang tepat, risiko harga yang menunjukkan bahwa petani tidak memperkirakan harga-harga sayuran, karena biasanya naik turunnya harga terjadi pada hari raya dan kelangkaan sayuran tersebut. Risiko keuangan menunjukkan bahwa para petani jika kesulitan modal, biasanya meminjam dana ke koperasi, pengepul sayuran, dan melakukan kerjasama dengan pemodal. Berarti petani jika tidak memiliki modal yang cukup untuk kebutuhan usaha taninya. Risiko manusia/personal menunjukkan bahwa petani harus memiliki prilaku tekun dan teliti dan hasilnya berimbas pada produksi dan meningkatkan pendapatan.

Cara meminimalisir risiko sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani di Kelurahan Olak Kemang Kec, Danau Teluk yaitu : aspek solusi produksi ini menunjukkan bahwa suatu hasil produksi tanaman sayur-mayur yang baik bisa didapatkan dengan cara mengantisipasi sejak dini saat akan datang waktu peralihan musim. Aspek solusi harga, menunjukkan bahwa harga sayuran sangat signifikan ketika perayaan musim raya, dan ketika terjadinya kelangkaan produk sayur-mayur yang mengakibatkan harga naik secara signifikan. Aspek solusi keuangan, menunjukkan bahwa jika dana dalam menjalani usaha taninya, para petani bisa melakukan peminjaman kepada keluarga terdekat, koperasi, pengepul sayur-mayur dan melakukan kerjasama dengan pemodal dan para petani lainnya. Aspek manusia/personal, menunjukkan bahwa manusia/personal harus menunjukkan etos kerja baik, namun harus dengan prosedur yang tepat, supaya dapat menghasilkan produksi yang tepat juga pula.

5. UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur atas berkah dan Rahmat pada Allah yang Maha Esa, Taburan cinta dan kasih sayangmu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta atas karunia serta kemudahan yang engkau berikan. Akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat dan salam selalu terlimpah keharibaan Nabi Muhammad SAW.

Sebagai tanda bakti, hormat dan rasa terimakasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini untukmu Ayahandaku tercinta M.Faisol dan ibundaku tercinta Supiyanti juga untuk semua adik-adikku. Kupersembahkan skripsi yang sangat sederhana ini untuk mencapai hasil yang bermanfaat agar mampu kusandang gelar Sarjana Strata Satu (S1) dibelakang namaku dan semoga cita-citaku ini dapat membahagiakan kalian semua. Terima kasih banyak atas semua bantuan, semangat dan motivasi yang kalian berikan. Tanpa kalian mungkin masa-masa kuliahku akan menjadi biasa-biasa saja. Terimakasih untuk dukungan yang luar biasa sampai aku bisa menyelesaikan Jurnal ini ini.

6. REVERENSI

Usdi Suryana, Pengembangan Model Penilaian Dan Pengelolaan Risiko Pada Usaha Sayur Kreatif Di Bandung Barat. Dosen Tetap Program Studi Akutansi STIE Ekuitas Bandung.

Lexy, ‘’Metode Penelitian Kualitatif,”Vol. 2, Remaja (Bandung, 2002),

Asnawi, Nur, Metodologi Riset Manajemen,Malang : UIN – MALIKI PRESS, 2011

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Alfabeta, Agustus 2017

Hartinis Yamin, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kualitatif dan Kuantitatif,(Jakarta: Komplek Kejaksaan Agung, Cipayung, 2009).

*Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Univesitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

E-mail Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

E-mail Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

E-mail Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.