Pasca rillis hasil survey Sigma Indonesia yang menempatkan elektabilitas Romi Hariyanto di posisi kedua, peta politik Jambi kian riuh. Betapa tidak, Romi yang dianggap pendatang baru di arena pilgub Jambi justru mampu meninggalkan senior - seniornya yang lebih dahulu menjajal pilgub Jambi.

Romi berhasil melewati elektabilitas Syarif Fasha dan Cek Endra. Padahal ingatan publik Jambi masih segar bahwa keduanya masuk di pusaran pilgub Jambi 2020 silam. Tidak dengan Romi.

Meski Fasha tidak sampai masuk arena tapi nama Fasha kala itu cukup diperhitungkan. Kini baik Fasha maupun Cek Endra justru tertinggal oleh elektabilitas Romi yang secara terbuka menantang incumbent Alharis pada Pilkada gubernur tahun depan.

Hari ini beredar video Fasha yang mengucapkan selamat pada Romi. Fasha bahkan meminta agar Romi terus berjuang. ” Selamat pada elektabilitas tinggi, terutama pada adinda Romi, terus berjuang, ” Ujar Fasha.

Video itu viral di Jambi. Pernyataan Fasha itu jelas menyiratkan pengakuan pada buah perjuangan Romi untuk maju di pilgub Jambi 2024. Ucapan Ketua Nasdem Jambi itu sekaligus mengklarifikasi bahwa Romi tidak diperhitungkan.

Pemerhati politik dari Pamong Institute, Suprayitno mengungkap bahwa pernyataan Fasha itu bisa diartikan sebagai pengakuan bahwa peta poltik Jambi kedepan sudah berubah.

Tidak lagi terbatas pada nama - nama yang muncul 2020 lalu. “Sebagai seorang yang digadang punya potensi untuk kembali bertarung di pilgub 2024, Fasha jelas merubah rumus hitungannya. Munculnya nama Romi dengan elektabilitas mengejutkan tentu membuat Fasha harus mereka ulang langkah politiknya,”kata Suprayitno pada Senin 31 Juli 2023 di Jambi.

Masih menurut Suprayitno, bisa saja trend elektabilitas Romi yang mengejutkan itu membuat dia berpikir ulang untuk maju pilgub. Apalagi jika dia kelak lolos ke Senayan.

“Fasha saya kira akan berhitung mempertaruhkan kursinya di Senayan jika posisi Romi terus menguat. Selain itu sebagai ketua partai dia bisa saja lebih memilih turut mendukung Romi untuk menghadang Alharis di pilgub nanti. Tentu dengan deal - deal politik yang lebih menguntungkan Nasdem,”jelas Suprayitno.

Misalnya saja nanti Nasdem justru ikut jadi pengusung utama Romi selain PAN. Kalkulasi ini jelas lebih menguntungkan Fasha selaku ketua Nasdem.

Sebab siapapun sulit membantah bahwa ketika elektabklitas Romi bisa mengimbangi Alharis maka pertarungan internal Alharis dan Romi di PAN lebih mungkin dimenangkan Romi sebagai kader murni. Namun kata Suprayitno, lagi - lagi pileg Februari 2024 nanti menjadi instrument penting bagi Fasha untuk menentukan sikap terkait pilgub Jambi 10 bulan kemudian. Sebelumnya Sigma Indonesia merilis hasil surveynya pada Jumat 28 April 2023.

Meski elektabilitas gubernur Incumbent masih tertinggi dengan 23 persen, namun Romi Hariyanto berada di posisi kedua dengan elektabilitas 15 persen. Dari sejumlah nama yang disurvey ternyata hanya Romi yang trend elektabilitasnya meningkat. Nama - nama yang lain cenderung turun dari survey - survey sebelumnya termasuk Alharis.(kemas)