Halojambinews : Tidak terasa, kepemimpinan Anita Yasmin, SE sebagai Ketua DPRD Kabupaten Batang Hari dari Partai Amanat Nasional (PAN), sudah berjalan selama 3 tahun lebih. Pimpinan DPRD termuda di Indonesia kala itu, yang tepatnya dilantik 2 Oktober 2019 nan lalu, sampai sekarang sudah barang tentu merasakan berbagai pengalaman.

Baik itu sebagai pengalaman dalam menghadapi 34 anggota dewan lintas partai, baik itu dengan Sekretariat Dewan maupun dengan dengan masyarakat.

Untuk mengetahui hal tersebut, Halojambinews berhasil mewawancarai beliau, dengan beberapa pertanyaan ringan, Kamis (02/03/2023) di ruang kerjanya. Halojambinews : " Selama 3 tahun lebih, tepatnya 3 tahun 5 bulan menjabat selaku Ketua DPRD Kabupaten Batang Hari, apa suka dan duka yang dirasakan?". Anita Yasmin : " Sebetulnya begini. Pada prinsipnya, menyenangkan. Kenapa? Suka dukanya itu sama. Dimana ada suka, disitu pasti ada juga duka. Menjadi ketua dprd itu tanggungjawabnya besar. Memang betul-betul menjadi tempat bersandar.

Tempat bertanya, serta tempat menyampaikan keluhan. Sehingga tidak bisa terbayangkan betapa besarnya yang saya dapatkan karena mampu menampung segala aspirasi serta berbagai masukan tersebut dengan segala jalan keluarnya untuk kebaikan kabupaten kita. Baik secara pribadi maupun pemerintahan. Itu kebanggaan yang luar biasa. Itu diungkap secara sukanya. Kalau untuk duka, memang terkadang banyak hal.

Yang namanya manusia tidak ada yang sempurna. Baik dalam menjalankan kepemimpinan. Sehingga terkadang dalam menjalankan kepemimpinan tersebut kadangkala tidak bisa menyenangkan semua orang. Kenapa saya katakan seperti itu? Setiap kebijakan yang diambil pasti akan mengorbankan sisi lainnya. Seperti, apabila kita mengambil keputusan A, yang A pasti akan senang. Nah, yang mendukung B, pastilah tidak senang.

Nah, itulah salah satu dukanya. Intinya, menjadi pemimpin itu tidak mungkin bisa mengakomodir semua keinginan. Baik itu dari anggota maupun masyarakat. Saya pernah dengar kutipan dari Steve Jobs.

" Kalau mau menyenangkan semua orang, jangan jadi pemimpin. Jadilah Penjual Es Krim saja. Pasti semua orang senang dan suka". Menjadi pemimpin itu, berat. Karena apapun kebijakan yang kita ambi, pasti 2 sisi. Ada yang suka, ada yang nggak suka. Walaupun itu tujuannya sama-sama kebaikan. Baik itu untuk Kabupaten Batang Hari dilihat dari sudut pandang masing-masing.

Halojambinews : " Kita tahu bahwa DPRD Batang Hari jumlah anggotanya 35 orang. Termasuk anda sendiri, dan 2 wakil ketua. Nah, Bagaimana selama ini selaku ketua menghadapi kesemua anggota dewan tersebut? Anita Yasmin : " Jadi begini. Yang menariknya dprd itu bedbeda dengan instansi vertikal lainnya. Kalau di pemerintahan atau eksekutif, disebut dengan kepala daerah, di kepolisian disebut kepala kepolisian. Di kejaksaan, kepala kejaksaan. Termasuk di bnn, kepala bnn. Nah, kalau di dprd ini disebut, ketua. Di sini, saya sebagai ketua, tidak pernah memposisikan diri sendiri sebagai atasan dari 34 anggota dewan. Kami semua adalah pertner. Bekerjasama untuk mencapai satu tujuan yakni tujuan dari DPRD Batang Hari itu sendiri.

Diantara fungsinya selaku legislasi, penganggaran dan pengawasan, tidak terlepas dari kerjasama 35 anggota dewan termasuk saya dan 2 wakil ketua, tidak bisa dilakukan secara sendiri. Dan untul itu sifatnya dari bawah ke atas. Arti kata, kesepakatan dulu baru bisa melahirkan suatu surat keputusan. Seperti melalui musyawarah mufakat atau voting. Tidak bisa secara individu.

Nah, hal itulah yang membuat saya berfikir, tidak pernah memposisikan diri sebagai atasan bagi anggota lainnya. Hubungan saya dengan seluruh anggota selama ini, sangat harmonis. Kalau dibilang suka atau tidak suka, itu wajar. Setiap orang kepentingan berbeda.

Seperti yang saya bilang tadi dipertanyaan pertama, ketika menjadi pemimpin tidak bisa menyenangkan semua orang. Ketika ambil kebijakan, pasti ada yang tidak setuju dengan keputusan itu. Sangat wajar. Itulah yang dinamakan dengan Dinamika Kepemimpinan. ( Fri) -Bersambung-