SAROLANGUN – Setelah mendengarkan masukan dari berbagai pihak pada Forum Group Discussion (FGD) penyusunan RPJPD Kabupaten Sarolangun 2025-2045, maka arah ekonomi kedepan didorong ekonomi berkelanjutan.
Hal ini dikatakan Plh Sekda Kabupaten Sarolangun, Dedy Hendry, saat menanggapi masukan-masukan dalam FGD Bappeda Sarolangun, yang dilaksanakan di aula utama Bappeda kabupaten Sarolangun, (Selasa, 31/10/2023).
Menurutnya, setelah mendengar masukan-masukan dalam FGD yang telah berlangsung, maka pihak Kabupaten Sarolangun merespon masukan terutama terkait dengan ekonomi Kabupaten Sarolangun 20 tahun kedepan.
“Pertama kita sepakati ekonomi yang akan kita dorong kedepan ekonomi yang berkelanjutan. Apapun namanya yang jelas ekonomi itu bisa berkelanjutan. Tidak ada kita mengambil hak anak cucu kita kedepan, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada saat ini,” ujarnya.
Dirinya mencontohkan sektor ekonomi yang berkelanjutan dan tidak akan ada habis- habisnya, salah satunya sektor pertanian dan pariwisata. Menurutnya sektor pariwisata ini salah satu sektor yang tidak akan ada habisnya sepanjang pengelolaannya benar.
“Ekonomi juga bisa ditunjang dengan ekonomi kerakyatan. Ekonomi kerakyatan ini yang kita harapkan tumbuh dari masyarakat. Kita melihat bahwa pertumbuhan ekonomi yang ada sekarang sudah tumbuh. Namun apakah pertumbuhan itu berkualitas. Artinya apakah ekonomi itu tumbuh dan dihasil oleh masyarakat Sarolangun,” tambahnya.
Masih dikatakan Dedy Hendry, nyatanya saat ini pertumbuhan ekonomi itu banyak dikelola oleh sektor pertambangan dan perkebunan skala besar. Hal ini menjadi poin bagi Kabupaten Sarolangun, bagaimana mendorong ekonomi yang memang digerakkan oleh masyarakat.
“Untuk itu, kita tadi menawarkan untuk mengembangkan pariwisata yang didukung oleh sector lain. Karena tidak mungkin kalau pariwisata itu tumbuh sendiri tanpa didukung sektor lain. Sebagus apapun itu tidak akan menjadi daya tarik,” jelasnya. (Gun)