Jambi - Pada September 2019, perkembangan Indeks Harga Konsumen Kota Jambi mengalami deflasi 0,24% (mtm). Sejalan dengan Kota Jambi, Kabupaten Bungo juga tercatat deflasi sebesar 0,44% (mtm). Sehingga secara akumulasi, Provinsi Jambi mengalami deflasi sebesar 0,26% (mtm) atau secara tahunan mengalami inflasi 3,11% (yoy).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Bayu Martanto mengatakan perkembangan inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan Agustus 2019 yang tercatat deflasi sebesar 0,77% (mtm). Secara tahun kalender (Januari-September), laju inflasi Provinsi Jambi tercatat inflasi sebesar 1,15% (ytd).
"Inflasi Provinsi Jambi pada September 2019 terutama disebabkan oleh penurunan harga kelompok bahan makanan seiring dengan bertambahnya pasokan beberapa komoditas hasil pertanian selama musim panen. Komoditas bahan makanan yang menjadi penyumbang utama deflasi adalah cabai merah, bawang merah, dan cabai rawit, "ujarnya, Selasa (15/10/2019).
Dijelaskan Bayu, turunnya harga cabai merah utamanya disebabkan oleh makin banyaknya pasokan selama masa panen di berbagai sentra produksi. Kondisi tersebut juga dialami komoditas cabai rawit yang tercatat deflasi pada September 2019.
"Deflasi harga aneka cabai tersebut disebabkan peningkatan pasokan cabai seiring dengan mulai masuknya musim panen di berbagai sentra produksi seperti Banyuwangi, Blitar, dan Malang," jelasnya.
Sedangkan, harga bawang merah masih mengalami penurunan lebih lanjut akibat pasokan yang melimpah selama masa panen. Deflasi bawang merah terjadi seiring dengan kelebihan pasokan selama masa panen raya di berbagai sentra produksi bawang merah yang sudah berlangsung selama dua bulan.
Terkait deflasi di Kota Jambi, komoditas penyumbang deflasi terbesar pada September 2019 adalah: cabai merah (deflasi 17,78% mtm dengan andil 0,32%), angkutan udara (deflasi 5,97% mtm dengan andil 0,13%), dan bawang merah (deflasi 22,07% mtm dengan andil 0,12%).
Menurunnya harga komoditas cabai merah terutama disebabkan bertambahnya pasokan di tengah terjaganya permintaan. Komoditas bawang merah juga mengalami penurunan seiring dengan berlangsungnya masa panen di beberapa daerah sentra yang telah dimualai sejak Agustus lalu.
Sementara, turunnya tarif angkutan udara utamanya disebabkan oleh penyesuaian harga tiket pesawat jenis Full Service seiring memasuki periode low season pada September 2019.
Sejalan dengan Kota Jambi, komoditas penyumbang deflasi terbesar di Kabupaten Bungo adalah: cabai merah (deflasi 22,88% mtm dengan andil 0,45%), cabai rawit (deflasi 29,579% mtm dengan andil 0,18%), dan bawang merah (deflasi 10,37% mtm dengan andil 0,07%).
Kondisi ini disebabkan oleh bertambahnya pasokan di tengah terjaganya permintaan masyarakat di bulan laporan. Turunnya harga aneka cabai merah disebabkan kembali normalnya stok memasuki periode panen di beberapa daerah sentra. Penurunan harga bawang merah terutama disebabkan oleh melimpahnya pasokan selama masa panen yang telah berlangsung selama dua bulan.
Mempertimbangkan kondisi terkini serta kebijakan pemerintah maupun pelaku usaha, laju inflasi Oktober 2019 diperkirakan berada pada kisaran 0,14% - 0,54% (mtm).
"Inflasi utamanya akan didorong oleh peningkatan harga kelompok bahan makanan seiring dengan berangsur meningkatnya permintaan dan berkurangnya pasokan beberapa komoditas bahan makanan seperti daging ayam ras dan beras sesuai pola musimannya di bulan Oktober 2019, "pungkas Bayu. (uya)