Muara Bulian - Sosok yang satu ini dalam dalam perkembangan musik tradisi di Bumi Serentak Bak Regam Kabupaten Batang Hari, sudah tidak diragukan lagi. Berbagai musik tradisi sudah diciptakannya serta ditampilkan dalam tari massal pembukaan MTQ di beberapa kecamatan, seperti musik tari massal Zapin Selendang pembukaan MTQ Kecamatan Muara Tembesi serta musik tari massal Serampang Laut di MTQ Kecamatan Batin XXIV. Bukan cuma berkutat di musik saja, namun juga piawai dalam menciptakan lagu Melayu. Bahkan salah satu lagunya yang berjudul Benteng Tembesi berhasil meraih juara pertama dalam Festival Batang Hari Tingkat Provinsi Jambi 2019 lalu.
Sosok tersebut, bernama Suhaili (49), yang lahir di RT 09 Desa Rambutan Masam Kecamatan Muara Tembesi, anak pertama dari pasangan Nawawi Hamid dan Bahajah.
Suhaili yang berhasil menuntaskan kuliahnya di ASKI Padang Panjang Sumatra Barat ini pada 1995 lalu, dengan basic biola ini, mulai bergabung dengan Tim Kesenian Daerah Kabupaten Batang Hari di bawah pimpinan Alm. Samawi Darahim, bersama Andan Arzuli, Hendra Dufa, Sahril, Yusuf Gayos dan beberapa musisi lainnya.
" Saya bergabung di tim, tepatnya 1996 nan lalu. Waktu itu tim dipimpin oleh Pak Samawi Darahim." kata suami dari Ikmawati ini.
Suhaili yang menjabat Kasi Seni Budaya dan Perfilman Dispora Kabupaten Batang Hari, dalam dunia menciptakan lagu, diakuinya sudah sejak duduk di bangku perkuliahan dulu.
" Mencipta lagu sejak kuliah. Namun baru diungkapkan ketika akan diadakannya Festival Batang Hari Provinsi Jambi 2019 lalu, yaitu lagu Benteng Tembesi. Alhamdulillah, berhasil mendapat juara pertama dan mengharumkan nama Kabupaten Batang Hari" ucapnya lagi.
Minimnya generasi muda sekarang ini yang berkecimpung dalam dunia musik tradisi, sangat disayangkan oleh ayah dari Mufarika Afriyani, Toriq Hayyan dan Mauli Dassalas tersebut.
" Kepada generasi muda, cobalah pelajari dan masuk ke dalam dunia musik tradisi. Kalau sudah menjadi, maka akan terasa asik, dan makin cinta untuk menggali khasanah-khasanah baru bagi kemajuan musik tradisi. Cobalah. Saya yakin, dimana ada kemauan, pasti menemukan kenikmatan dunia musik tradisi tersebut." tandas Suhaili. (Fri)