Sarolangun Halo Jambi-Dari investasi tim ikatan wartawan Sarolangun (iws) kabupaten Sarolangun Senin 30/6/2025 terlihat di ruas jalan Pemerintah Daerah kabupaten Sarolangun Yang di pinjam pakai oleh Perusahaan tambang batu bara PT AJC sebagai sarana Hauling akuntan batu bara menuju ke jalan Lintas Sarolangun tembesi tepat di Simpang Pitco.Senin 1 juli 2025

Selain kondisi aspal jalan dan rigit beton di Ruas jalan telah rusak dan habis akibat dari Armada truk batubara yang mengaduk lebih dengan klasifikasi aspal jalan, sehingga Jalan Membuat tak lagi nyaman di lewati karena Telah di cemari debu debu batubara yang Berjatuhan dari truk Hauling yang Selalu lewat melewati keluar masuk.

Lebih miris lagi telah menjamur Pos karang taruna tiap Desa yang di Duga melakukan pungli dari Para pengemudi truk Hauling Coll diesel yang seluruh Pos Tersebut, Dengan batubara setiap pos pengemudi harus menyetor uang sebesar 5000 rupiah Di Perkirakan Ada 8 pos saat ini selain Truk Pengangkutan batubara hal yang sama juga terjadi Pada mobil pick up pengangkut minyak hasil Pengeboran ilegal yang melintas juga menyetor.

Menurut pengakuan salah seorang sumber Yang jati diri tidak mau dipublikasi untuk Pungutan yang dilakukan di pos karang taruna berdasarkan kesepakatan bersama Pihak perusahaan, dia menjelaskan untuk di Semaran dua titik pos, titik awal masuk dan Simpang bekas swamil haji ABC, sedang di Kilo lima pos karang taruna Kelurahan Pauh Dan berikut pos karang taruna Desa Danau Serdang dan pos karang taruna desa lubuk Napal tepat di area tambang PT AJC terang Sumber Yang Kami Ambil.

Ketika ditanya apakah ada Perdes Atau SKB terkait pungutan tersebut, ia juga mengatakan" bahwa kemungkinan besar tak Ada peraturan desa (Perdes) terang sumber, setahu kita hal Ini melakukan atas persetujuan dari Pemdes dan pihak perusahaan setahu kita"tutupnya.

Pihak perusahaan ketika di komfirmasi soal Pungutan yang di pos-pos karang taruna dan pos Aqua melalui legal HRD Brahman Triya rindu Mengatakan"Saya belum bisa Menjawab Hanya humas lah Yang Tahu Persoalan itu, Untuk Sekarang Humas tidak ada di tempat Sedang Rapat Ke Jambi, Kalau Humas kita pak lingga"Jelas Pa Rindu

"Untuk Saat Ini Saya sambut dengan apa adanya, Saya Izin menyelesaikan ini bukan ranah Saya, karena saya tidak mengurusi hal itu, Saya di tugas sebagai HRGA bidang tenaga kerja kalau mengenai hal itu saya jujur ​​saja, Karena bukan porsi saya tidak tahu menahu soal A, B dan C, kalau yang lebih Jelas untuk menjawab hal itu humas, Untuk Itu nanti saya sampaikan ke Humas pak Jamil" Kata Pa Rindu

Lanjutnya"kalau pos Aqua itu emang uda lama kalau pos baru yang saya tau baru dibangun Yang paling lama itu pos Simpang pitco itu Emang udah Untuk mengatur Mobil keluar Masuk di Simpang"tambahnya "Kalau ke dalam baru saja Bermunculan apakah sudah bekerja sama dengan pihak perusahaan atau tidak hal ini Saya tak berani karena bukan ranah saya,Tetapi soal pos ini saya tahu ,jika saya tak Tahu itu bohong lah"

Salah seorang sopir Hauling Coll diesel saat Lagi melintas mengaku telah menyetorkan Uang sebesar Rp 5000 di setiap pos, kita Setor 5000, untuk total pengeluaran mulai dari stok tumpukan tambang sampai ke lintas ada 100,000 ribu rupiah" jelas pengemudi.

Kades desa lubuk napal kecamatan pauh ketika di Temui di kantor Desa tidak berada di tempat. Menurut staf kantor Desa Lubuk Napal kalau kades lagi ke Jambi, di Tanyakan soal pos karang taruna ada kerjasama dengan Desa dalam ini Hanya kepala desa Yang Tahu" ujar Tamrin

Saat di tanya oleh awak media iws,di sampaikan oleh Tamrin untuk pungutan sebesar 5000 Rupiah untuk petugas itu di gaji harian dan Jika uang sudah terkumpul selama 1 bulan, Hasil pungutan hanya di bagi dua karang taruna dan pak kades kita, untuk jumlah Mobil jika rame lebih dari 400 unit perhari Tutup itu" (gun)