Irmansyah Akhirnya Dapat BLT DD Rp 600 Ribu

 

HALOJAMBI.ID, TANJABTIM - Irmansyah (63). Warga kurang mampu yang menetap di RT 06, Dusun Abadi Jaya, Desa Sungai Toman, Kecamatan Mendahara Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Jambi akhirnya mendapat perhatian pemerintah.

 

Irmansyah yang sejak dulu tak pernah tersentuh satupun bantuan sosial oleh pemerintah itu, kini dapat tersenyum lebar. Duda dengan dua orang anak ini mendapatkan Bantuan Langsung Tunai dari Dana Desa (BLT DD) Sungai Toman, Rabu (27/05/20).

 

Kepala Desa (Kades) Sungai Toman, Sudir Hamzah menuturkan, Irmansyah yang sehari hari bekerja sebagai penyadap karet itu, sebelumnya memang telah terdaftar sebagai salah satu penerima program BLT DD Sungai Toman. "Dia terdaftar di BLT DD, hari ini (Rabu 27 Mei 2020,red) bantuan tersebut sudah ia terima,"kata Kades Sungai Toman, Sudir Hamzah kepada halojambi.id.

 

Diberitakan sebelumnya, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah terus mengucurkan bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak pandemi virus corona atau Covid-19. Kendati demikian, sayangnya di tengah kucuran bantuan pemerintah tersebut, masih ada saja masyarakat kurang mampu yang luput dari perhatian.

 

Contohnya saja, Irmansyah (63). Duda yang dikaruniai dua anak laki-laki ini, menetap di RT 06, Dusun Abadi Jaya, Desa Sungai Toman, Kecamatan Mendahara Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim).

 

Meski tergolong warga tak mampu, Irmansyah mengaku tak pernah tersentuh satupun bantuan sosial pemerintah. "Belum ada, sampai ini hari gak ada. Kemarin adalah RT nya datang ngambil KK ke rumah, sebulan lalu lah,"kata Irmansyah kepada halojambi.id, Jumat (22/05/20). Irmansyah hanya bisa pasrah. Bagaimana tidak, semenjak terdampak Covid-19 hidupnya semakin terasa sulit. "Motong karet hanya dapat 7 kilo perdua hari pak. Harganya saat ini hanya Rp 5.000 Perkilogram,"ulasnya.

 

Irmansyah hidup bersama dua putranya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Meski luput dari perhatian pemerintah pusat, pemerintah daerah hingga pemerintah desa. Namun semangat juang Irmansyah untuk dapat hidup patut di acungi jempol. Betapa tidak, meskipun penghasilannya dalam menyadap karet jauh dari kata cukup, tapi ia dan keluarganya tidak pernah patah semangat. "Kalau kita mau bilang apa pak. Cuma kalau mau menghitung soal apakah yang menerima bantuan itu dicek kerumah masing masing, belum tentukan,"tukasnya.(kms)