Batanghari - Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batanghari meminta masyarakat agar dapat waspada terhadap cuaca ekstrim yang terjadi pada Maret-April 2019. Hal ini dikarenakan pada saat terjadi masa 

peralihan dari musim hujan ke masa pra kemarau terjadi sehingga sering terjadi kenaikan suhu yang drastis mencapai di atas 35 derjat celcius, puting beliung serta hujan deras. 

Hal ini dikatakan oleh Kepala BPBD Batanghari Nazhar, melalui Sekretaris, Samral Lubis, Selasa (26/032019) kepada Halojambinews di ruang kerjanya. 

" Masa pancaroba dari musim hujan ke masa pra kemarau ini, membuat udara padat mengisi ruangan udara yang kosong, sehingga menimbulkan daya angin yang besar. Itulah yang disebut puting beliung" kata Samral. 

Berdasarkan prakiraan dari BMKG Jambi, yang diterima BPBD setiap hari, di Batanghari masih tinggi peluang untuk terjadinya puting beliung. Oleh karena itu, tim selalu melakukan monitoring di tempat-tempat yang rawan akan puting beliung. 

" Sejak akhir 2018 sampai Maret 2019, sudah beberapa kali terjadi kasus puting beliung. Akan tetapi, Alhamdulillah, tingkat kerusakan yang ditimbulkan tidak terlalu parah. Kerusakan seperti banyaknya atap warga yang rusak serta dapur yang rubuh. Namun kami Pemkab Batanghari melalui BPBD tetap memberikan bantuan dan pertolongan bagi warga terkena dampak puting beliung tersebut " ucap Samral. 

Di samping kasus puting beliung, Samral mengingatkan, bahwa sering terjadi meningkatnya suhu pada siang hari mencapat 40 derjat celcius, namun pada malamnya terjadi hujan deras. 

" Ini yang perlu di waspadai benar, apalagi bagi masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Batanghari. Suhu panas pada siang hari akan menyebabkan keretakan tanah, dan apabila diguyur hujan lebat pada sore maupun malam harinya, keretakan tanah tersebut berpotensi menimbulkan longsor." paparnya lagi. (Fri)