Muara Bulian - Pasar Rakyat Kramat Tinggi Muara Bulian yang dibangun pada 2017 lalu memakai Dana Tugas Perbantuan (DTP) APBN sebesar 6 M, sampai detik ini, masih sepi pedagang. Malahan hanya diisi oleh beberapa pedagang ayam potong. Rumor yang beredar, banyak pedagang kaki lima seperti pedagang sayuran, tidak mau menempati lapak yang disediakan karena berukuran kecil. 

Menurut salah seorang pedagang, Dedi kepada HaloJambinews, Rabu (27/03/2019), mengatakan bahwa ukuran lapak yang disediakan, tidak sesuai dengan harapan pedagang. 

" Lapaknya terlalu kecil, hanya berukuran panjang 1,50 meter dan lebar 1 meter lebih sedikit. Ukuran tersebut kurang memadai. " kata Dedi. 

Sebagai pedagang, dirinya mewakili pedagang sayur lainnya seperti cabai, kentang, buncis serta berbagai sayuran lainnya, harapan mereka menginginkan lapak berukuran yang lebih besar. 

" Banyak pedagang menginginkan lapak yang sesuai dengan kebutuhan, yakni panjang 2 meter dan lebar 1,50 meter" ungkap Dedi lagi. 

Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan UKM dan Koperasi Batanghari, Suparno, ketika dikonfimasi Halojambinews, mengatakan bahwa keinginan banyak pedagang memang seperti hal tersebut. 

" Memang, banyak pedagang menginginkan ukuran lapak seperti yang mereka harapakan. Namun, spek dari Kementrian Perdagangan, ukuran sudah ditetapkan yakni panjang 1,50 meter dan lebar 1,05 meter. " ucap Suparno. 

Menyikapi hal tersebut, pihaknya terus mensosialisasikan kepada para pedagang, harus menempati tempat yang sudah dibangun pemerintah karena memang diperuntukkan buat mereka. 

" Kami terus sosialisasi kepada pedagang untuk mengisi lapak di Pasar Rakyat Kramat Tinggi tersebut. Malahan Selasa kemaren (26/03/2019), sebanyak 149 pedagang sayuran sudah mengambil undian penempatan lapak tersebut. Mereka semua siap menempati lapak yang ada" ungkap Suparno. 

Dirinya berharap sampai akhir 2019 nanti, Pasar Rakyat yang berukuran 25 kali 55 meter tersebut sudah diisi penuh oleh pedagang. (Fri)